Budidaya mentimun intensif | UPA PERPUSTAKAAN UNRAM

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

Printed Book

Budidaya mentimun intensif

Sumpena, Uun - Nama Orang;

Dengan banyak kegunaan, mentimun menjadi salah satu jenis sayur yang diusahakan petani. Selain itu, mentimun juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kosmetika dan obat-obatan alami. Upaya peningkatan produksi mentimun secara intensif dapat dilakukan dengan cara penanaman tumpang gilir dengan tanaman kacang-kacangan atau tomat. Cara lainnya adalah dengan penggunaan mulsa plastik perak hitam. Meskipun bukan tanaman asli Indonesia tetapi mentimun sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Jenis sayuran ini dengan mudah dapat ditemukan hampir diseluruh pelosok Indonesia. Mentimun ( cucumis sativus L ) adalah salah satu sayuran buah yang banyak dikonsumsi segar oleh masyarakat Indonesia. Nilai gizi mentimun cukup baik karena mentimun merupakan salah satu sumber mineral dan vitamin. Kandungan nutrisi per 100 gr mentimun terdiri dari 15 kalori, 0,8 gr protein, 0,1 pati , 3 gr karbohidrat, 30 mg fosfor, 0,5 mg besi , 0,02 thianine, 0,01 riboflavin, 14 mg asam, 0,45 IU vitamin A, 0,3 Iuvitamin B1 dan 0,2 IU vitamin B2 Tanaman mentimun dapat diusahakan di dataran rendah sampai dataran tinggi. Berbagai jenis lahan seperti lahan sawah, lahan kering atau tegalan dan lahan gambut. Mentimun dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau. Apabila ditanam pada musim hujan usahakan agar lahan tidak tergenang air tetapi jika ditanam pada musim kemarau maka lahan jangan sampai kekeringan. Penanganan jenis sayuran ini relatif mudah , murah dan berumur pendek jika dibandingkan dengan tomat, cabai atau terong. Selain itu dapat juga ditanam sebagai tanaman selang setelah palawija, padi atau sayuran lainnya, dapat juga ditanam secara multiple cropping ( tumpang sari ) dan tumpang gilir. Pada awalnya petani membudidayakan mentimun dengan sistem monokultur, namun dengan berkembangnya teknologi dibidang pertanian, mentimun dapat dibudidayakan dengan berbagai sistem penanaman seperti penanaman dengan menggunakan mulsa atau tanpa mulsa, penanaman tumpang gilir dan penanaman tumpang sari. Semua sistem penanaman tersebut merupakan suatu upaya budidaya secara intensif untuk meningkatkan produksi mentimun. Serangan hama dan penyakit merupakan gangguan pertumbuhan mentimun yang perlu diwaspadai. Hama yang menyerang tanaman mentimun antara lain oteng-oteng atau kutu kuya, ulat tanah, dan kutu daun. Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman mentimun antara lain CMV ( Cucumbar Mosaic Virus ), penyakit layu, rebah kecambah, embun tepung dan tepung.