Printed Book
Agrobisnis dan budidaya jamur kuping
Jamur kuping dapat dibudidayakan dengan bahan baku serbuk gergaji, dedak, dan kapur. Dalam satu periode penanaman selama 4–6 bulan, jamur kuping dapat dipanen hingga 6 kali. Manfaat budidaya jamur Budidaya jamur memiliki beberapa manfaat, di antaranya: Manfaatkan limbah organik yang melimpah, murah, dan mudah didapat; Tidak memerlukan lahan yang luas; Berpotensi ekspor tinggi; Permintaan terus meningkat; Mengandung protein baik. Jamur kuping dapat ditanam di daerah beriklim dingin hingga panas. Jamur kuping juga merupakan salah satu jenis jamur liar yang dapat dijumpai di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Usaha budidaya jamur kuping dapat dijadikan peluang usaha untuk dikembangkan karena memiliki harga jual yang tinggi, sedangkan biaya produksi relatif murah. Jamur kuping merupakan salah satu jenis jamur yang bisa dikonsumsi oleh manusia. Tekstur jamur yang kenyal dalam keadaan segar, rasanya yang enak dan khas, serta kandungan gizi protein yang tinggi menjadi alasan masyarakat berminat untuk mengonsumsi jamur kuping. Jamur kuping biasanya diolah sebagai bahan pendukung masakan, dibuat dalam sayur sop, capcay, atau campuran sayur dalam olahan mie. Banyaknya menu olahan yang bisa diolah dari bahan baku jamur kuping, menyebabkan meningkatnya permintaan konsumen akan jamur kuping. Tingginya permintaan jamur kuping membuat peluang tersendiri oleh para petani untuk membudidayakan jamur kuping.
Tidak tersedia versi lain